JAZTER'S

BBM bersubsidi merupakan BBM yang khusus ditujukan kepada masyarakat yang berhak menerima. BBM bersubsidi diadakan dalam rangka mempercepat pembangunan nasional dan meringankan beban rakyat kecil. BBM bersubsidi mengambil anggaran negara dalam pelaksanaannya sehingga Penggunaan BBM bersubsidi perlu dibatasi. Pembatasan jumlah penggunaan dimaksudkan agar penyerapan APBN yang disalurkan dalam subsidi dapat digunakan pada sektor lain yang lebih membutuhkan.

Pada praktek dilapangan, banyak terjadi salah sasaran dalam penyalurannya. Banyak masyarakat yang tidak berhak mendapatkan, tetapi ikut memanfaatkannya. Umumnya mereka mengisi bahan bakar dengan premium yang bersubsidi, padahal mereka termasuk orang yang mampu. Hal itu mengakibatkan penggunaan BBM melebihi kuota yang ditetapkan. Tidak terkendalinya penggunaan BBM beresiko terhadap ketersediaan BBM untuk jangka waktu panjang kedepan. Pemerintah tidak tinggal diam dalam usaha menaggulangi penggunaan BBM diluar batas kewajaran. Program pembatasan kuota BBM hingga pencabutan subsidi merupakan opsi yang diwacanakan pemerintah.  Akan tetapi tidak semua eleman masyarakat dapat menerima opsi tersebut. Hal itu dikarenakan penyuluhan yang kurang jelas, disamping memang program yang direncanakan sulit untuk dilaksanakan, sehingga sangat rentan adanya penyelewengan.


Karya tulis ini membahas alternatif pembatasan BBM bersubsidi dengan perangkat elektronik. Konsep pembatasan yang kami maksud adalah dengan diberlakukannya Surat Ijin Mengemudi (SIM) yang dilengkapi dengan Radio Frequency Identification (RFID). Perangkat elektronik ini kami namakan RFID-SIM. Kartu Perangkat elektronik ini selain dipakai sebagai surat ijin mengemudi dapat digunakan sebagai syarat dalam pembelian BBM. Manfaat yang dapat diambil dengan diterapkannya penggunaan RFID-SIM adalah pembatasan BBM lebih mudah terawasi. Masyarakat dihadapkan pada sistem komputasi yang tegas dan tidak kompromi. Hal itu berbeda dengan pembatasan dengan manual oleh manusia. Sehingga RFID-SIM lebih dapat diandalkan untuk membatasi tingkat konsumsi BBM di Indonesia.

berikut adalah caRA kerja RFID-SIM

sudah saatnya teknologi berperan dalam mengatasi problematika negri 
Beberapa keuntungan bisa di dapat dari pengaplikasian RFID-SIM, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.                  Keuntungan Untuk PT. Pertamina
Sering terjadi kelebihan kuota pada BBM bersubsidi mengakibatkan penambahan BBM bersubsidi yang signifikan. Hal ini membuat PT. Pertamina harus mengajukan kembali untuk menambah BBM bersubsidi dalam satu tahun. Pada tahun 2011 pemerintah memperkirakan kuota BBM bersubsidi akan melampaui jatah APBN-P 2010 hingga 1 Juta kiloliter (kl). Target yang ditetapkan dalam APBN-P 2011 sebesar 40,4 juta kl hingga akhir tahun. Namun pada akhirnya terjadi penambahan kuota BBM bersubsidi 1 juta kl sehingga perhitungan untuk hasil pendapatan pun tidak sesuai yang di perkirakan dari awal dan setiap tahunnya mengalami kenaikan dalam penambahan kuota BBM bersubsidi .
 
Gambar 0.4.  Data kuota BBM bersubsidi

Karena setiap tahun mengalami kenaikan kuota tambahan bbm bersubsidi, maka pemerintah mengambil jalan untuk menaikan harga BBM, sehingga masyarakat merasa keberatan dengan tingginya harga BBM. Kurang pedulinya masyarakat dalam pemerataan penyaluran BBM bersubsidi menjadi salah satu penyebab meledaknya konsumsi BBM bersubsidi. Hal ini harus segera di tertibkan, akan tetapi pemerintah belum memiliki parameter tetap untuk pemerataan BBM bersubsidi.
2.                  Keuntungan Untuk Kepolisian
Banyaknya kasus kecelakaan lalu lintas dengan  usia di bawah umur menjadi hal yang memprihatinkan. Tingkat kecelakaan masih banyak dialami oleh anak-anak di bawah umur., dimana mereka belum layak untuk berkendara mendapatkan SIM.
Dengan di aplikasikannya  program RFID-SIM ini akan membantu polisi dalam menertibkan SIM untuk pengendara-pengendara yang memang layak untuk berkendara. Dengan demmikian anak-anak dibawah umur tidak dapat menggunakan BBM bersudsidi, dikarenakan mereka belum memenuhi syarat untuk mememiliki SIM. Secara tidak langsung penerapan RFID-SIM dapat menanggulangi tingkat kecelakaan yang di dominasi oleh anak di bawah umur yang belum memenuhi syarat untuk memiliki SIM.
Selain menanggulangi angka kecelakaan polisi juga dapat menertibkan undang-undang sanksi pelanggaran lalu lintas. Di jalan raya sanksi pelanggaran lalu lintas semakin berat. Dalam undang-undang tentang lalu lintas yang terbaru, sanksi denda atau tilang naik sekitar 10 kali lipat dengan kisaran Rp 250 ribu hingga Rp 1 juta, berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, yang disahkan DPR pada 22 Juni 2009.
Terhadap undang-undang di atas dapat di tanggulangi dengan pengaplikasian RFID-SIM, dimana pengguna kendaraan bermotor akan sadar dengan sendirinya untuk membawa SIM, karena SIM yang di bawa akan bermanfaat untuk mendapatkan subsidi BBM.
3.                  Keuntungan Untuk Pemerintah
BBM bersubsidi membutuhkan pengluaran yang cukup banyak menggunakan anggaran APBN. Ketidakstabilan anggaran untuk BBM bersubsidi menjadi problem tersendiri untuk pemerintah. Pasalnya anggaran BBM bersubsidi merupaka anggaran yang dinilai cukup besar dan seringkali melebihi kuota yang ditetapkan.
RFID SIM dapat menjadi sarana untuk mengawal konsumsi BBM bersubsidi sesuai kuota yang ditetapkan. Dengan konsumsi BBM yang sesuai degan kuota, pemerintah dapat memproyeksikan anggaran riil. Anggaran yang terproyeksikan mendekati kenyataan dapat membantu pemerintah dalam mengangarkan APBN sesuai dengan prioritas kebutuhan.
Konsumsi BBM bersubsidi yang sesuai dengan kuota (konsumsi tidak jebol) akan menghemat anggaran subsidi BBM. Penghematan anggaran subsidi BBM dapat dialokasikan ke sektor lain yang lebih membutuhkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © JAZTER'S Urang-kurai