3G NETWORK
3.1 Tinjauan Umum
3G (third-generation technology): UMTS (Universal Mobile Telecommunication
System) merupakan
teknologi generasi ketiga (3G)
yang menggunakan teknologi WCDMA (Wideband Code-Division Multiple Access).
merupakan sebuah standar yang ditetapkan oleh International
Telecommunication Union (ITU)
yang diadopsi dari IMT-2000 untuk diaplikasikan pada jaringan telepon selular. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada perkembangan teknologi telepon nirkabel versi
ke-tiga. Melalui 3G, pengguna telepon selular dapat memiliki akses cepat ke internet dengan bandwidth sampai 384 Kbps
3.2 Arsitektur
Jaringan WCDMA
` Gambar. 3.1 Arsitektur
WCDMA
3.2.1.
UE (User Equipment)
User Equipment merupakan
perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk dapat memperoleh layanan
komunikasi bergerak. UE dilengkapi dengan smart card yang dikenal
dengan nama USIM (UMTS Subscriber Identity Module) yang berisi nomor
identitas pelanggan dan juga algoritma security untuk keamanan seperti
authentication algorithm dan algoritma enkripsi. Selain terdapat USIM,
UE juga dilengkapi dengan ME (Mobile Equipment) yang berfungsi sebagai
terminal radio yang digunakan untuk komunikasi lewat radio.
3.2.2. UTRAN (UMTS Terresterial Radio Access Network)
Di dalam UTRAN terdapat beberapa
elemen jaringan yang baru dibandingkan dengan teknologi 2G yang ada saat ini,
di antaranya adalah node B dan RNC (Radio Network Controller).
·
Node B
Node B tunggal dapat mendukung
baik mode FDD maupun TDD, dan dapat menjadi co-located dengan BTS GSM untuk
mengurangi biaya implementasi. Node
B terhubung dengan UE melalui interface
radio Uu W-CDMA dan dengan RNC melalui interface Iub asynchronous transfer mode (ATM). Tugas utama Node B adalah konversi data ke dan dari interface
radio Uu, termasuk forward error
correction (FEC), rate adaptation,
W–CDMA spreading/despreading, dan
modulasi quadrature phase shift keying (QPSK) di air interface. Node B
juga berpartisipasi dalam power control, karena memungkinkan UE untuk
menyesuaikan power dengan perintah DL TPC (transmission
power control) melalui inner-loop power control berdasarkan informasi UL
TPC.
·
Radio
Network Controller ( RNC )
Fungsinya mirip seperti
BSC pada GSM. RNC berhubungan satu sama lainnya dengan interface Iur, sedangkan
RNC dengan node B berhubungan dengan interface
Iub. Tugas RNC adalah mengontrol beberapa node B, bertanggung
jawab pada load dan congestion control, dan hampir semua proses RRM terjadi di
sini (layer 3 :RRC), handover,outer loop power control.
Selain
itu juga terdapat beberapa interface baru, seperti : Uu, Iu, Iub, Iur.
Antara UE dan UTRAN terdapat interface Uu. Di dalam UTRAN terdapat interface
Iub yang menghubungkan Node B dan RNC,
Interface Iur yang menghubungkan antar RNC, sedangkan UTRAN dan CN
dihubungkan oleh interface Iu. Protokol pada interface Uu dan
Iu dibagi menjadi dua sesuai
fungsinya, yaitu bagian control plane dan user plane . Bagian
user plane merupakan protocol yang mengimplementasikan layanan Radio
Access Bearer (RAB), misalnya membawa data user melalui Access
Stratum (AS). Sedangkan control plane berfungsi mengontrol RAB
dan koneksi antara mobile user dengan jaringan dari aspek : jenis
layanan yang diminta, pengontrolan sumber daya transmisi , handover ,
mekanisme transfer Non Access Stratum (NAS) seperti Mobility Management
(MM), Connection Management (CM), Session Management (SM)
,dan lain-lain.
3.2.3.
CN (Core Network)
Core
Network berfungsi sebagai switching pada jaringan UMTS,
memanajeman jaringan serta sebagai interface antara jaringan UMTS
dengan jaringan yang lainnya. Komponen Core Network UMTS terdiri dari
· MSC
(Mobile Switching
Center)
MSC
didesain sebagai switching untuk layanan berbasis circuit switch seperti
video, video call. Dengan adanya MSC maka UE bisa dihubungkan dengan
telepon rumah.
o VLR (Visitor
Location Register)
VLR
merupakan database yang berisi informasi sementara mengenai pelanggan terutama
mengenai lokasi dari pelanggan pada cakupan area jaringan.
o HLR (Home
Location Register)
HLR
merupakan database yang berisi data-data pelanggan yang tetap. Data-data
tersebut antara lain berisi layanan pelanggan, service tambahan serta
informasi mengenai lokasi pelanggan yang paling akhir (Update Location)
·
SGSN ( Serving GPRS Support Node)
SGSN
merupakan gerbang penghubung jaringan BSS/BTS ke jaringan GPRS. Fungsi SGSN
adalah sebagai berikut :
o
Mengantarkan packet
data ke MS
o
Update pelanggan ke HLR
o
Registrasi pelanggan
baru
· GGSN (
Gateway GPRS Support Node )
GGSN
berfungsi sebagai gerbang penghubung dari jaringan GPRS ke jaringan
paket data standard (PDN). GGSN berfungsi dalam menyediakan fasilitas internetworking
dengan eksternal packet-switch network dan dihubungkan dengan
SGSN via Internet Protokol (IP). GGSN akan berperan antarmuka logik
bagi PDN, dimana GGSN akan memancarkan dan menerima paket data dari SGSN atau
PDN.
3.3 KARAKTERISTIK SISTEM WCDMA
Salah
satu karakteristik yang terpenting dari WCDMA adalah kenyataan bahwa power merupakan
resource yang dishare secara bersama-sama. Hal ini menjadikan sistem
WCDMA sangat fleksibel dalam menyediakan paduan layanan dan layanan yang
membutuhkan variable bit rate. Radio Resource Management dilakukan
dengan mengalokasikan power untuk setiap user (call), dan
untuk menjamin bahwa kualitas sinyal tidak melampaui batas maksimum interference
yang telah ditentukan. Tidak ada alokasi kode maupun time slot yang
dibutuhkan ketika terjadi perubahan bit rate. Hal ini berarti bahwa
alokasi physical channel tidak terpengaruh pada saat terjadi perubahan
bit rate. Sistem WCDMA tidak membutuhkan perencanaan frekuensi,
dikarenakan setiap cell menggunakan frekuensi yang sama. Fleksibilitas dimiliki
oleh sistem WCDMA, dikarenakan sistem ini
menggunakan kode OVSF (Orthogonal Variable
Spreading Codes) untuk channelization dari user yang
berbeda. Kode ini memiliki karakteristik dalam hal orthogonalitas antara users
(layanan yang berbeda dialokasikan untuk satu user) meskipun user tersebut
menggunakan bit rate yang berbeda. Sebuah physical resource dapat
membawa beberapa layanan dengan bit rate yang berbeda. Dengan
berubahnya bit rate, maka alokasi power untuk physical
resource tersebut juga akan berubah sehingga QoS dijamin pada setiap
komunikasi. Setiap radio frame memiliki periode sebesar 10 ms yang dibagi ke
dalam 15 slot, yang menggambarkan satu periode power control. Power control yang digunakan
didasarkan pada SIR (Signal to Interference Ratio), dimana fast
closed loop disesuaikan dengan SIR dan perubahan SIR target dilakukan oleh
outer loop.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar