Monitoring Kapasitas WCDMA
MONITORING KAPASITAS WCDMA
Menghitung
kapasitas sistem WCDMA lebih sulit dibandingkan menghitung kapasitas sistem
GSM. Karena di dalam sistem WCDMA dikenal dengan apa yang dinamakan kapasitas
lunak (soft
capacity).
Kapasitas sistem dapat berubah karena pengaruh aktivitas suara pada saat
berkomunikasi. Sedangkan pada sistem GSM setiap satu frekuensi pembawa dibagi
dengan delapan slot waktu yang setiap slotnya dapat ditempati oleh satu kanal
suara. Pada sistem WCDMA2000 1X yang menggunakan 64 kode Walsh akan dapat
ditempati idealnya oleh sebanyak 64 kanal. Namun hal itu bergantung pada
kecepatan data yang dipancarkan oleh setiap pengguna. Teknologi WCDMA2000 1X
yang sekarang banyak digunakan dapat mengirimkan data dengan kecepatan 307,2
kbps setiap satu frekuensi pembawa dengan lebar 1,25 MHz. Bila pengguna
masing-masing menggunakan kecepatan data penuh yaitu 9,6 kbps maka ke-64 kode
tersebut tidak akan semuanya termanfaatkan, tetapi yang mungkin hanya sekitar
32 kanal saja. Di bawah ini saya tuliskan bagaimana perhitungan secara teori
kapasitas sistem WCDMA dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
4.1 Kapasitas
Kapasitas yang dimaksud adalah jumlah pengguna di dalam pita yang sama.
Sebenarnya kapasitas WCDMAdipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu penerima
demodulasi, akurasi dari kontrol daya, dan daya interferensi dari pengguna yang
lain yang ada pada sel yang sama maupun pada sel tetangga. Dalam sistem
komunikasi digital perbandingan energy per
bit per noise power densitydifungsikan dengan Eb/No.
Fungsi Eb/No digunakan untuk menyebut probabilitas bit error. Fungsi Eb/No
mempunyai hubungan dengan signal-to-noise ratio (SNR) dengan menganggap energi per bit sama dengan rata-rata daya
modulasi sinyal yang dialokasikan pada setiap durasi bit.
(Eb/No) = (S/N x W/R)………………..1
Persamaan tersebut mengelompokkan energi per bit Eb/N0 menjadi 2 faktor, yaitu S/N dan perbandingan dari bandwidth yang ditransmisikan W dengan bit
rate R. Perbandingan W/R juga dikenal dengan gain
processing.
Dengan mempertimbangkan bahwa kapasitas reverse-link pada WCDMA selalu dilakukan pembatasan dan diasumsikan bahwa daya
yang ditransmisikan pada semua MS pengguna (yang dikontrol
oleh penerima di BTS) sama dengan semua daya yang diterima oleh MS pengguna, maka SNR dari seorang pengguna dapat ditulis
sebagai berikut :
(S/N) = (1/(M-1))……………. 2
Dengan mensubtitusikan kedua persamaan di atas diperoleh persamaan :
(Eb/No) = (1/(M-1)) x
(W/R)………………….3
Dari
persamaan di atas dapat diturunkan menjadi
M-1 = (W/R) / (Eb/No)………………..4
Untuk
nilai M yang sangat besar persamaan di
atas ditulis :
Keterangan: Eb = energi per bit
N0 = noise power density
S = rata-rata daya modulasi sinyal
T = durasi bit
N = total daya noise
W = bandwidth
M = jumlah pengguna total dalam pita yang digunakan.
Persamaan 5 merupakan model yang digunakan untuk menentukan jumlah pengguna
pada sel WCDMA tunggal. Sel tunggal tersebut tidak mempunyai sel tetangga dan
proses transmisi oleh semua pengguna terjadi di sepanjang waktu. Akan tetapi,
hal ini sangat berbeda dengan yang terjadi di dunia nyata, dimana di dunia
nyata terdapat banyak sel pada seluler WCDMA. Pada Gambar 1 tampak bahwa suatu sel A
dibatasi oleh sel WCDMA lain yang kebetulan juga melayani pengguna lainnya.
Meskipun daya MS pengguna lain di sel lain tadi diatur oleh masing-masing sel
yang melayaninya, akan tetapi daya sinyal dari pengguna tersebut akan
menyebabkan interferensi pada sel A.
Pada kasus tersebut, sel A
dikatakan loaded (terbebani) oleh pengguna dari sel yang lainnya, sehingga
persamaan 5 perlu dimodifikasi untuk menghitung efek loading :
(Eb/No) = (1/(M-1)) x (W/R) x
(1/(1+ η))…………………………6
Dimana η adalah faktor loading yang nilainya di antara 0 – 100%. Inverse dari faktor (1+ η) adalah frequency
reuse factor F:
F = 1/(1+ η)…………………7
Interferensi
pada arah forward link ditunjukkan dengan tingginya nilai FER
karena nilai Eb/I0 rendah
disertai dengan tingginya daya yang diterima oleh terminal MS. Terminal
menerima daya yang tinggi disebabkan karena ia mengukur total sinyal yang ada
pada seluruh pita sinyal pembawa, sehingga tingginya daya dan FER pada MS
mengindikasikan banyaknya interferensi pada arah base station ke MS.
Setidaknya
ada empat macam interferensi yang berpengaruh pada sistem WCDMA. Pertama
interferensi karena pengaruh kanal trafik arah forward dari BTS itu sendiri (home base
station). Interferensi ini disebabkan karena semua kanal trafik dari base
station dikirimkan ke terminal MS. Pemecahannya adalah dengan membatasi kanal
trafik yang bisa digunakan oleh sel tersebut. Di sinilah perancang jaringan WCDMA
harus memperhatikan proyeksi pelanggan yang bisa mengakses atau dilayani oleh
suatu base station pada kondisi puncak sehingga dapat dihindari terjadinya
interferensi.
Interferensi
arah base station ke MS yang kedua adalah interferensi yang disebabkan oleh
transmisi daya overhead yang berlebihan dari base station tetangga (neighbour
BTS). Orang juga sering menyebutnya sebagai pilot polution, karena di lapangan
sinyal pilot adalah sinyal paling tinggi dibandingkan sinyal overhead lainnya.
Solusinya adalah dengan mengurangi sinyal overhead ini dengan pengaturan
kembali daya pancar terutama untuk kanal overhead dari BTS yang berdekatan.
Interferensi
arah base station ke MS yang ketiga adalah interferensi yang disebabkan oleh
transmisi kanal trafik dari base station lain. Sinyal interferensi ini
merupakan jumlah dari total daya sinyal pada kanal trafik dari base station
lain ke terminal MS di sel lain. Pemecahan dari permasalahan ini adalah dengan
mengatur kembali orientasi antena tentunya dengan tidak mempengaruhi cakupan
dari sel tetangga tersebut.
Interferensi
terakhir yang terjadi pada arah base station ke MS adalah interferensi yang
berasal dari sinyal non-WCDMA. Sistem lain tersebut berada di pita frekuensi
sistem WCDMA yang digunakan. Contoh kasus pada interferensi ini adalah adanya
sistem DECT yang kebetulan mempunyai frekuensi kerjas sama dengan sistem WCDMA
di pita 1900 MHz. Bila kedua sistem berada di lokasi dan frekuensi yang sama
maka kedua sistem tersebut akan saling menurunkan performansi.
Sedangkan
buruknya cakupan reverse-link ditunjukkan dengan tingginya nilai FER
arah reverse-link karena rendahnya nilai Eb/I0 dan tingginya daya yang diterima
terminal MS. Hal ini disebabkan karena power
control terus menerus mencoba
untuk mendekati reverse-link yang dikehendaki dengan cara menambah
daya pancar base station. Ada tiga sumber yang menyebabkan interferensi reverse-link. Interferensi
tersebut adalah karena transmisi kanal trafik oleh pelanggan lain dalam satu
sel yang sama, interferensi karena kanal trafik oleh pelanggan lain dari sel
yang lain, dan terakhir interferensi karena sinyal non WCDMA. Solusinya hampir
sama untuk mengatasi permasalahan interferensi pada arah forward.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar